Puasa Dahulu vs Saat Pandemi

 Day 2

Assalamualaikum mari kita menulis challenge hari kedua dengan tema puasa saat pandemic.

Dulu waktu kecil puasa ada bukber bersama teman-teman tanpa menggunakan masker sekali pun. Bebas tarawih tanpa ada jarak shaf. Tentunya kalau bukber dahulu kala kelewatan sholat tarawih. Dengan adanya pandemic  full di rumah saja tarawih jadi full di rumah saja. Doakan khatam Quran seperti masa single dahulu sambil mengurus tiga anakku.

Pastinya dahulu ketika masih kecil kalau berbuka puasa makan di restoran, atau makan di rumah tapi semenjak pandemic kita beli gofood atau masak sendiri.

Kemacetan sore ketika berbuka selalu terjadi jalan penuh dengan motor tapi ketika maghrib berkumandang jalan menjadi kosong begitu saja. Karena orang-orang sedang ngabuburit alias menunggu beduk maghrib dengan jalan-jalan.

Tiap mau Lebaran beli sepatu Lebaran di istana sepatu karena adanya ukuran sepatu di sama ga nemu di toko lainnya. Sekarang beli H-1 Lebaran sandal promo di Borma. Sandal buat suamiku beli di tiktokshop bayar dengan diskon tanpa ongkir. Kalau menjelang. Ramadhan  beli baju,ciput,kerudung juga mukena beli di pasar baru pokoknya yang murah Dan cukup seragaman untuk 8 orang. Sekarang mah jahit baju karena semua berkeluarga.

Dahulu ketika belanja ke griya ujung berung sekalian ke toko sebelah baju, ataupun ubertos juga mim. Ke toko pertama balik lagi karena cocok sehingga terjadi tawar menawar harga selalu itu terjadi pedagang mengalah deh.. Sekarang banyak aplikasi belanja tanpa mengantri penuh di kasir grab ataupun semacamnya. Sampai ada aplikasi beli sayur tanpa ke warung sayur, tapi cabang Bandung belum ada.

Sekarang belanja tidak perlu desak-desakan dengan adanya diskon di tiktokshop tapi pastikan toko cari yang amanah dan penilaian toko bagus semua agar tidak tertipu.

Segitu cerita tentang puasa saat pandemic vs dahulu berbeda sih tapi banyak hikmah. Bye sekian waalaikum salam...